Kematian

Perempuan bertemu dengan seorang laki-laki tanpa disengaja. kemudian dia berkata dalam diri, bahwa dia (lelaki) itu adalah jodohku. aku yakin sekali. ataupun sebaliknya. yah, ak yakin sekali kalau dia adalah yang akan mendampingiku dalam hidup. hanya satu yang seperti itu? tidak...ada banyak sekali manusia yang begitu. memikirkan jodoh, dan mengklaim bahwa dia adalaha jodohnya.

bahkan banyak sekali media-media yang membahas cara-cara mengenali bahwa dia adalah jodoh kita. hmm...hal yang sangat biasa sekali, sangat biasa dilakukan dan ditemui orang.

Suatu ketika, dalam pikiran seseorang terbersit,,,"bagaimana jika beberapa jam lagi, dalam waktu yang tidak bisa kita tentukan, adalah waktu kematian kita. waktu dimana waktu kita menjemput".

gak bisa membayangkan, menjalani waktu demi waktu untuk menyambut kematian. bagaimana perasaan orang-orang terdekat kita yang akan kita tinggalkan. dengan setia menunggu dirumah sakit, dengan setia mengajak kita tertawa menghadapi kematian. dengan setia melakukan apapun agar segala pengharapan kita selama hidup tercapai. bagaimana jika orang tersebut adalah seorang anak kecil?anak kecil yang akan mengetahui jika orang yang paling dia sayangi, orang yang merangkulnya sedari kecil akan meninggalkan dia.

mata pun telah mulai kabur...tubuh pun sudah mulai tak punya daya. dengan lugunya anak kecil bilang.. "tetap hidup dengan saya...selamanya..saya hanya ingin hidup dengan mu. atau sendiri tanpa orang lain".

kebahagiaan atau kesedihan kah yang kita tinggalkan?

hmmm,,.,,tampaknya saya belum pintar menulis. belum lihai mengungkapkan sesuatu dalam sebuah kalimat yang tersusun dalam kata-kata. sungguh, otak ini tak mampu. karena membahas kematian kah?atau karena saya tidak terbiasa menulis?terbiasa menulis code-code program yang tidak bisa mati...?hmmm......

serasa di padang rumput hijau, menengadahkan kepala ke atas...melihat awan biru..merasakan hembusan angin...dan berpikir... "aku akan meninggalkan mu, hai angin...sentuh aku tiap detik...ak akan merindukanmu..."