3:24 AM | 0
comments | Read More
Install Opera 10.1 di Slackware 13
Written By pcbolong on Thursday, April 15, 2010 | 8:16 PM
Pertama harus punya paket nya dulu, yang bisa di unduh di sini.
Terus, kalo sudah selesai downloadnya, masuk ke direktori tempat penyimpanan hasil download. Eh iya, ini semua dilakukan pake terminal dengan akses root lho ya....
Trus ketikkan perintah ini :
root@luluzz:/home/data/Master# tar xvjf opera-10.01.gcc4-qt4.i386.tar.bz2
Perintah di atas adalah untuk meng-extrack paket. Terus masuk ke direktori hasil extrack. Dan jalankan perintah :
root@luluzz:/home/data/Master/opera-10.01-4682.gcc4-qt4.i386# ./install.sh
Sudah, tinggal tunggu dan ikuti langkahnya dengan mencet "y" aja...untuk tiap option yang ditanyakan. Dah selesai..trus bisa langsung dipanggil dengan ketikkan opera di console..
Terus, kalo sudah selesai downloadnya, masuk ke direktori tempat penyimpanan hasil download. Eh iya, ini semua dilakukan pake terminal dengan akses root lho ya....
Trus ketikkan perintah ini :
root@luluzz:/home/data/Master# tar xvjf opera-10.01.gcc4-qt4.i386.tar.bz2
Perintah di atas adalah untuk meng-extrack paket. Terus masuk ke direktori hasil extrack. Dan jalankan perintah :
root@luluzz:/home/data/Master/opera-10.01-4682.gcc4-qt4.i386# ./install.sh
Sudah, tinggal tunggu dan ikuti langkahnya dengan mencet "y" aja...untuk tiap option yang ditanyakan. Dah selesai..trus bisa langsung dipanggil dengan ketikkan opera di console..
8:16 PM | 0
comments | Read More
Remote desktop menggunakan rdesktop
Written By pcbolong on Monday, April 12, 2010 | 2:31 AM
Kalau di windows ada mstsc atau rdp, di linux ada rdesktop. Keduanya adalah aplikasi bawaan sistem operasi yang digunakan untuk me-remot desktop client. Saya sudah mencoba menggunakan slackware dan debian untuk mencoba rdesktop ini. Dan hasilnya, menggunakan slackware dengan desktop kde, rdesktop berjalan lebih ringan ketika meremot client ketimbang debian yang menggunakan desktop gnome. Padahal dicoba menggunakan infrastruktur network yang sama. Di slackware, desktop client bisa berjalan dengan lancar, tetapi di debian putus2 gambarnya.
Di slackware ataupun debian, cara yang digunakan sama. Yaitu pertama buka terminal, dengan akses root. Lalu ketikkan :
[code] bash-3.1# rdesktop 192.168.0.169 [/code]
dimana 192.168.0.169 merupakan ip addres dari client yang dituju. Screenshot nya adalah :
Dan ini adalah hasil remot-an nya....
Sekian dulu...ngantukk!
Di slackware ataupun debian, cara yang digunakan sama. Yaitu pertama buka terminal, dengan akses root. Lalu ketikkan :
[code] bash-3.1# rdesktop 192.168.0.169 [/code]
dimana 192.168.0.169 merupakan ip addres dari client yang dituju. Screenshot nya adalah :
Dan ini adalah hasil remot-an nya....
Sekian dulu...ngantukk!
2:31 AM | 0
comments | Read More
SlackwArE 13
Written By pcbolong on Friday, April 9, 2010 | 6:09 AM
Seharian abizz plg kerja, burning hasil donlod an slackware 13...6 cd bok!!!Tapi setelah tak install, ternyata yang kepake cuma 3 cd...yang 3 cd lagi belom tau buat apa...Slackware 13 include KDE Desktop. Tampilannya cool abiz...aplikasinya juga banyak bgt...terutama buat programing nya. Jadi g perlu install-install lagi. Nih gw kasih screenshoot nya...
Dah ah..cuma mau pamer dolo...haghaghaghag...mi di oprek lagi ampe jebol...dah...
Dah ah..cuma mau pamer dolo...haghaghaghag...mi di oprek lagi ampe jebol...dah...
6:09 AM | 0
comments | Read More
Review LCD harga 1jutaan
Written By pcbolong on Sunday, April 4, 2010 | 10:34 AM
Beberapa factor yang dipertimbangkan ;
1. Lebar layar, wide screen atau konvensional (4:1). Di warnet kita ada dua-duanya.
2. ukuran layer, berapa inci. Tempat kita memakai antara 17-19 inci. Untuk ukuran 17 inci semuanya model konvensional, dan yang 18-19 inci model wide screen.
3. resolusi, minimal 1280x 1024 (SXGA)
4. perbandingan kontras ratio, missal (8000:1). Semakin tinggi nilai angka yg di depan semakin baik kontras hitam putihnya.
5. respon rate (kecepatan respon). Kecepatan respon adalah kecepatan pixel monitor untuk berubah dari hitam ke putih dan kembali ke hitam lagi. Kecepatan respon ini dinyatakan dalam ms (mili second). Semakin tinggi kecepatan responnya semakin baik pula kualitas monitornya.
Perbandingan dari segi merek range harga 1,4 juta sampai 1,8 juta :
1. BenQ: BENQ G922HDAL, BENQ G900WD
2. LG : LG W1942S-BF
3. Samsung : SAMSUNG SyncMaster 943SNX
4. View Sonic : Viewsonic VA-1928wm
5. Acer : Acer X193HQ
6. Philips : PHILIPS 191EW9FB, PHILIPS 192E1SB
Spesifikasi masing-masing kandidat dapat dilihat di sini.
Kesimpulan:
Dari segi spesifikasi, yang recommended yaitu BenQ G900WD, LG W1942S-BF, dan Viewsonic VA-1928wm. Ketiga LCD tersebut sama-sma bertipe LCD Wide Screen, 19”, dan Resolusi 1440x900(WXGA+), respon time 5ms, dan sudah menggunakan teknologi Active Matrix TFT. Teknologi Active Matrix TFT (thin file transistor) , menempatkan transistor ditiap pixel layar yang mampu dinyalakan dan dimatikan secara individual, sehingga menghasilkan tampilan gambar yang lebih tajam, terang, dan respon yang sangat cepat. Tetapi layar TFT mempunyain kelemahan yakni lebih mahal dan lebih mengonsumsi daya batterai. Perbandingan konsumsi daya ketiga LCD tersebut yaitu: BenQ 40watt, LG 20watt, dan ViewSonic 32watt.
Dari opini para pengguna setelah browsing, untul LG umur dari regulatornya (bagian pengatur arus listrik yang masuk ke lcd) gampang rusak. Selain itu LCD LG tidak tahan terhadap tegangan listrik yang tidak stabil (seperti di Vitonet) sehingga mengakibatkan kondensator melembung/mengembang sampai ada yg keluar cairannya. Hal ini sudah terbukti juga di tempat kita (vito) dengan banyaknya lcd yang mati akhir-akhir ini. Samsung sama juga dengan LG, tidak tahan banting.
ViewSonic, BenQ dan Philips, lebih tahan banting dan lebih kuat terhadap tegangan yang tidak stabil. Dari segi spesifikasi, BenQ dan ViewSonic juga sudah mencukupi untuk kelas bawah sampi menengah, khususnya untuk kelas warnet. Warnet-warnet di jogja yang saya tau juga banyak yang menggunakan ViewSonic dan BenQ. Kekurangan dari kedia LCD itu yaitu bentuk dan tampilan fisik yg kurang menarik dibandingkan dengan LG/Samsung.
Antara BenQ dan ViewSonic yang memiliki konsumsi paling rendah adalah ViewSonic. Jadi recommended LCD untuk pengamatan ini adalah Viewsonic VA-1928wm (untuk type lain yang mendekati juga recommended).
Semoga berguna,
1. Lebar layar, wide screen atau konvensional (4:1). Di warnet kita ada dua-duanya.
2. ukuran layer, berapa inci. Tempat kita memakai antara 17-19 inci. Untuk ukuran 17 inci semuanya model konvensional, dan yang 18-19 inci model wide screen.
3. resolusi, minimal 1280x 1024 (SXGA)
4. perbandingan kontras ratio, missal (8000:1). Semakin tinggi nilai angka yg di depan semakin baik kontras hitam putihnya.
5. respon rate (kecepatan respon). Kecepatan respon adalah kecepatan pixel monitor untuk berubah dari hitam ke putih dan kembali ke hitam lagi. Kecepatan respon ini dinyatakan dalam ms (mili second). Semakin tinggi kecepatan responnya semakin baik pula kualitas monitornya.
Perbandingan dari segi merek range harga 1,4 juta sampai 1,8 juta :
1. BenQ: BENQ G922HDAL, BENQ G900WD
2. LG : LG W1942S-BF
3. Samsung : SAMSUNG SyncMaster 943SNX
4. View Sonic : Viewsonic VA-1928wm
5. Acer : Acer X193HQ
6. Philips : PHILIPS 191EW9FB, PHILIPS 192E1SB
Spesifikasi masing-masing kandidat dapat dilihat di sini.
Kesimpulan:
Dari segi spesifikasi, yang recommended yaitu BenQ G900WD, LG W1942S-BF, dan Viewsonic VA-1928wm. Ketiga LCD tersebut sama-sma bertipe LCD Wide Screen, 19”, dan Resolusi 1440x900(WXGA+), respon time 5ms, dan sudah menggunakan teknologi Active Matrix TFT. Teknologi Active Matrix TFT (thin file transistor) , menempatkan transistor ditiap pixel layar yang mampu dinyalakan dan dimatikan secara individual, sehingga menghasilkan tampilan gambar yang lebih tajam, terang, dan respon yang sangat cepat. Tetapi layar TFT mempunyain kelemahan yakni lebih mahal dan lebih mengonsumsi daya batterai. Perbandingan konsumsi daya ketiga LCD tersebut yaitu: BenQ 40watt, LG 20watt, dan ViewSonic 32watt.
Dari opini para pengguna setelah browsing, untul LG umur dari regulatornya (bagian pengatur arus listrik yang masuk ke lcd) gampang rusak. Selain itu LCD LG tidak tahan terhadap tegangan listrik yang tidak stabil (seperti di Vitonet) sehingga mengakibatkan kondensator melembung/mengembang sampai ada yg keluar cairannya. Hal ini sudah terbukti juga di tempat kita (vito) dengan banyaknya lcd yang mati akhir-akhir ini. Samsung sama juga dengan LG, tidak tahan banting.
ViewSonic, BenQ dan Philips, lebih tahan banting dan lebih kuat terhadap tegangan yang tidak stabil. Dari segi spesifikasi, BenQ dan ViewSonic juga sudah mencukupi untuk kelas bawah sampi menengah, khususnya untuk kelas warnet. Warnet-warnet di jogja yang saya tau juga banyak yang menggunakan ViewSonic dan BenQ. Kekurangan dari kedia LCD itu yaitu bentuk dan tampilan fisik yg kurang menarik dibandingkan dengan LG/Samsung.
Antara BenQ dan ViewSonic yang memiliki konsumsi paling rendah adalah ViewSonic. Jadi recommended LCD untuk pengamatan ini adalah Viewsonic VA-1928wm (untuk type lain yang mendekati juga recommended).
Semoga berguna,
10:34 AM | 0
comments | Read More
Subscribe to:
Posts (Atom)